Naik

Beragam Jenis Bahan Bangunan Tahan Api

Beragam Jenis Bahan Bangunan Tahan Api

Saat mencari rumah dijual di DKI Jakarta, banyak orang yang berfokus pada lokasi dan nilai estetika rumah. Padahal, terdapat hal lain yang tak kalah penting untuk diperhatikan, yaitu keamanan konstruksi rumah tersebut. Di wilayah padat penduduk, kebakaran merupakan salah satu bencana yang paling umum terjadi dan tentunya juga sangat merugikan.

Api pada kebakaran di pemukiman padat penduduk biasanya menyebar cukup cepat karena jarak antara satu rumah dengan lainnya cukup dekat, atau bahkan tidak ada jarak sama sekali. Karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui jenis-jenis bahan bangunan tahan api, terutama jika Anda berencana membeli atau membangun rumah, demi keselamatan Anda dan penghuni rumah lainnya.

Beton

Beton adalah salah satu bahan bangunan yang paling umum dan populer digunakan untuk konstruksi. Tidak hanya kokoh dan kuat, beton juga terkenal akan ketahanannya yang baik terhadap api. Untuk meningkatkan ketahanannya terhadap api, beton seringkali diperkuat dengan baja, atau juga lebih dikenal dengan nama beton bertulang.

Beton memiliki kemampuan untuk menyerap panas karena mempunyai konduktivitas yang lama. Artinya, butuh waktu lama bagi bahan bangunan ini untuk menyebarkan panas dari api. Selain itu, beton juga memiliki pori-pori yang kecil sehingga air di dalam beton tidak mudah menguap. Hal ini mencegah beton retak atau pecah karena panas. Jika Anda ingin hunian Anda kokoh dan tahan terhadap api, beton bisa menjadi pilihan yang ideal.

Gypsum Tahan Api

Gypsum tersedia dalam beberapa jenis, salah satunya adalah gypsum tahan api. Gypsum tahan api terbuat dari campuran cairan kimia yang membuatnya memiliki ketahanan yang baik terhadap api. Campuran cairan kimia inilah yang menghambat proses penyebaran dan pembakaran api. Gypsum hadir dalam bentuk papan yang terdiri dari 2 lapisan kertas gypsum.

Lapisan kertas tersebut terbuat dari selulosa yang dapat memperlambat dan menghambat penyebaran api. Ukuran dan ketebalan papan gypsum berpengaruh pada waktu yang dibutuhkannya untuk menahan api. Umumnya, bahan bangunan ini dapat menahan api mulai dari 30 menit hingga 1 jam. Gypsum umumnya digunakan untuk konstruksi langit-langit dan dinding.

Beberapa gypsum juga dilapisi dengan fiberglass yang dapat meningkatkan ketahanannya terhadap api dan panas. Namun, perlu diketahui bahwa bahan bangunan tahan api ini sayangya tidak tahan air. Karena itu, pastikan Anda tidak menggunakannya pada area basah atau lembab untuk memastikan kekuatan, kualitas, dan ketahanannya terhadap api tetap baik.

Kaca Tahan Api

Kaca tahan api merupakan kaca khusus yang terdiri dari lapisan dalam dan lapisan luar. Beberapa bahkan terdiri dari lebih dari dua lapis. Lapisan-lapisan tersebut direkatkan menggunakan interlayer tahan api yang dapat mengeras dan mengembang saat terkena panas. Interlayer tersebut akan menahan api yang dapat menyediakan waktu untuk melakukan evakuasi.

Kaca tahan api umumnya terbuat dari bahan tempered glass yang lebih tebal dan lebih besar dibandingkan dengan kaca biasa. Pada kaca tahan api dengan dua lapisan, lapisan luar akan pecah terlebih dahulu saat terkena panas api. Hal ini akan meminimalisir risiko penyebaran api ke area lainnya.

Hebel

Bahan bangunan tahan api yang satu ini juga dikenal dengan nama bata ringan. Walaupun bobotnya ringan, hebel memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap api. Hal ini karena hebel terbuat dari campuran beton yang juga termasuk dalam daftar bahan bangunan tahan api. Bobotnya yang ringan dan ketahanannya terhadap api menjadikan hebel banyak dipilih untuk konstruksi bangunan.

Selain campuran beton, hebel juga dibuat dari campuran aluminium bubuk, gypsum, semen, dan pasir silika. Campuran ini membuat hebel tidak mudah terbakar atau meleleh. Namun, penting untuk Anda ketahui bahwa bahan bangunan ini tidak sepenuhnya tahan api. Konsultasikan dengan pihak konstruksi untuk mengetahui kombinasi terbaik dengan bahan bangunan lainnya.

Batu Bata Merah

Anda tentunya sudah tidak asing dengan bahan bangunan satu ini. Batu bata merah seringkali digunakan untuk konstruksi dinding bangunan. Batu bata merah terbuat dari tanah liat yang dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi material bangunan yang kokoh, keras, dan juga tahan api. Ketahanannya yang baik terhadap juga karena adanya kandungan mineral.

Batu bata merah secara alami mengandung alumina dan silika pada tanah liat yang memiliki titik leleh yang tinggi. Bahan bangunan ini juga memiliki struktur berongga di mana udara dalam rongga-rongga tersebut bermanfaat untuk memperlambat penyebaran panas saat kebakaran. Hal ini menjadikan batu bata merah bahan bangunan tahan api yang layak untuk dipertimbangkan.

Baja Ringan

Baja ringan adalah pilihan ideal jika Anda ingin membangun konstruksi atap yang tahan api. Walaupun bobotnya ringan, bahan bangunan ini bersifat kokoh dan tahan api. Baja ringan terbuat dari baja galvanis yang saat ini sudah sangat populer digunakan untuk konstruksi. Baja galvanis ini kemudian dilapisi dengan cat atau bahan spesifik yang membuatnya tahan terhadap api.

Selain bobotnya yang ringan dan ketahanannya terhadap api, keunggulan baja ringan lainnya adalah mudah untuk dipasang.

Glasswool

Bahan bangunan selanjutnya yang tahan api adalah glasswool. Bahan bangunan tahan api satu ini kerap kali digunakan untuk insulasi. Glasswool hadir dengan struktur serat yang saling melekat kuat sehingga dapat menjebak panas dan mencegah api menyebar ke area lainnya. Ketahanannya terhadap api juga didukung oleh konduktivitas termal yang rendah.

Artinya, glasswool membutuhkan waktu yang lama untuk menyebarkan panas sehingga memberikan banyak waktu untuk melakukan evakuasi dan memadamkan api.

Rockwool

Hampir sama dengan glasswool, rockwool juga umum dimanfaatkan sebagai insulasi yang tahan terhadap api. Rockwool memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap api dan panas karena bahan bangunan ini mempunyai titik leleh tinggi, yaitu sekitar 1300 derajat Celsius bahkan hingga 1500 derajat Celsius.

Keunggulan lain dari bahan bangunan tahan api ini adalah rockwool tidak mengandung air. Hal ini membuatnya tidak mudah retak dan pecah saat terkena panas api.

Batu Alam

Jika Anda memiliki anggaran lebih, Anda bisa mempertimbangkan batu alam sebagai bahan konstruksi tahan api untuk hunian Anda. Tidak hanya estetik dan cantik, beberapa jenis batu alam seperti andesit dan granit adalah bahan bangunan yang tahan api. Hal ini karena batu-batu alam tersebut terbuat dari sejumlah material yang memiliki titik leleh sangat tinggi.

Misalnya, mika, kuarsa, dan feldspar. Ditambah lagi batu alam memiliki kadar air yang rendah dan struktur yang padat sehingga tidak dapat retak atau pecah dengan mudah. Selain itu, penggunaan batu alam juga dapat meningkatkan nilai jual bangunan jika Anda berencana untuk menjual properti Anda di kemudian hari.

Itulah tadi beberapa rekomendasi bahan bangunan tahan api. Tidak hanya tahan api, material-material di atas juga dapat memperkuat struktur bangunan hunian Anda. Pertimbangkan penggunaan bahan-bahan di atas saat membeli rumah dijual di DKI Jakarta.

0 Komentar

Blog lainnya